Di balik pembuatan Avatar

25/03/2010 at | In Binusian Blog | 2 Comments

Avatar merupakan salah satu proyek movie yang paling muktahir saat ini di dalam sejarah multimedia. Perusahaan besar seperti Weta Digital atau ILM telah menyebutkan kalau pembuatannya melibatkan 10 perusahaan besar dan ribuan digital artist,3d modelers, animators dan compositors yang membawa sebuah script menjadi nyata. Menurut bocoran inilah perusahaan2 yang terlibat di dalamnya

Spoiler for perusahaan yg terlibat :
* Weta Digital, New Zealand (most of the work, character modeling, animation, rendering)

* Industrial Light and Magic, USA (180 non-character shots, mostly the human aircraft in the final battle)

* Stan Winston Studios (most of the props, including the Ampsuit and the Samson helicopter)

* Framestore, UK (70 shots of the Hell’s Gate)

* Hybride, Canada (graphics for the link room)

* Prime Focus, USA (design and compositing of the control room screens, HUDs, etc)

* Look Effects, USA (compositing)

* Hydraulx, USA (digital extension shots of crematoria and cryovault)

* Giant Studios, USA (motion capture)

* Blur, USA (4 space shots of ISV Venture Star)

* Pixel Liberation Front, USA (screens and HUD design)

* BUF (the conscience-transfer tunnel)

* Lola VFX, USA (digital cosmetic)

Software2 yang digunakan :

Spoiler for software :
* Autodesk Maya

* Pixar Renderman for Maya

* Autodesk SoftImage XSI

* Luxology Modo (model design, e.g. the Scorpion)

* Lightwave (low-res realtime environments)

* Houdini (unknown area)

* ZBrush (creature design)

* Auodesk 3ds max (space shots, control room screens and HUD renderings)

* Autodesk MotionBuilder (for real-time 3d visualisations)

* Eyeon Fusion (image compositing)

* The Foundry Nuke Compositor (previz image compositing)

* Autodesk Smoke (color correction)

* Autodesk Combustion (compositing)

* Massive (vegetation simulation)

* Mudbox (floating mountains)

* Avid(video editing)

* Adobe After Effects (compositing, real-ime visualizations)

* PF Track (motion tracking, background replacement)

* Adobe Illustrator (HUD and screens layout)

* Adobe Photoshop (concept art, textures)

* Adobe Premiere (proofing, rough compositing with AE)

* many tools developed in-house

* countless plugins for each platform, some of them Ocula for Nuke, Ktakatoa for 3ds max, Sapphire for Combustion/AE.

Untuk pembuatannya sendiri menggunakan sebuah alat yang digunakan utk motion capture dengan menitik2an badan dari aktor nya, kemudian dengan software dibuat lah muka 3D nya. Berikut gbr2 pembuatannya

Spoiler for the making :

Dari pembuatan ini sih, saya berharap Indonesia ke depannya bs mengembangkan film multimedia seperti ini dan berkualitas. Jgn seperti sinetron2 sekarang yg bisa dikatakan masi payah.

Alasan dilarangnya nelpon di SPBU

25/03/2010 at | In Binusian Blog | No Comments

Temen2 pasti udah tahu kalo di SPBU ada larangan untuk tidak menelepon pada saat di SPBU.  Kira tahu gak apa sih alasannya kenapa dilarang? Mungkin dari ilustrasi gambar yang saya berikan ini dapat menggambarkannya

Spoiler for ilustrasi :



Nah kenapa bisa begitu??
Alasannya adalah Baterai nya HP, baterai nya HP sebenarnya tidak lengket antar ujung logamnya itu. Ada sebuah ruang kosong diantara ikatan itu. Dlm ikatan itu terdapat arus listrik dan jika saat itu anda menggunakan HP maka arus listrik itu akan mengalir lebih kencang. Bensin yang dialirkan ke kendaraan anda itu secara tak langsung ada sebagian yang menguap dan apabila terkena kontak dgn arus listrik di HP dapat menyebabkan terbakarnya HP anda. Maka dari itu jgn menelpon di SPBU

Hubungan Hape dengan Pesawat

25/03/2010 at | In Binusian Blog | No Comments

Selama ini kita pasti tahu kalo di dalam pesawat ada larangan untuk tidak mengaktifkan HP di dalam pesawat, sebenarnya sih jika diaktifkan pun tidak akan menyebabkan hal2 yang lebay seperti turbin berhenti, tangki pecah, pesawat meledak dsb. Justru akibatnya dapat mengganggu navigasi dari pesawat. Mau gak kamu kalo pesawat yg kamu tumpangi mendarat di kota atau pulau yang salah??


Menurut dosen saya, frekuensi dari HP menurut standarisasi adalah berkisar sekitar 900 Mhz dan HP yang sedang aktif & transmit saat posisi terbang pada ketinggian 35.000 kaki sanggup menembus jarak radius 35 Km di bawah pesawat dan diterima BTS. Sedangkan dari pesawat nya sendiri pun memiliki sistem navigasi yang memiliki frekuensi berkisar antara 1000 Mhz, Kan yang nama nya frekuensi bisa lebih tinggi dan lebih rendah dan tidak mutlak seperti standarisasi, ditakutkan jika frekuensi HP dan pesawat yang memeliki rentang frekuensi yang hampir sama dan terjadi interferensi maka akan mengganggu navigasi. Maka jika ingin selamat sampai di tempat tepat waktu, matikan lah HP anda hehe.

Powered by WordPress with Pool theme design by Borja Fernandez.
Entries and comments feeds. Valid XHTML and CSS. ^Top^